4 Hal Yang Perlu Diperhatikan Pada Pekerja Usia Muda Agar Terhindar Dari Kecelakaan Kerja
Pekerja usia muda seringkali menghadapi risiko kecelakaan kerja yang tinggi. Workplace Safety and Insurance Board( WSIB) di Kanada melaporkan bahwasanya lebih dari 50.000 pekerja muda mengalami cedera setiap tahunnya. Terutama bagi mereka yang baru memasuki dunia kerja atau masih kurang berpengalaman, risiko kecelakaan kerja dalam empat minggu pertama bekerja bisa lima kali lebih tinggi.
Tidak hanya di Kanada, situasi serupa juga terjadi di Amerika Serikat, di mana pekerja muda di bawah usia 25 tahun memiliki potensi dua kali lebih besar untuk mengalami kecelakaan kerja dibandingkan dengan pekerja yang lebih dewasa. Tidak mengherankan jika hal yang sama juga terjadi di Indonesia, mengingat tingkat kecelakaan kerja yang masih tinggi di negara kita.
Apa yang menyebabkan pekerja muda rentan mengalami kecelakaan kerja?
Menurut Occupational Safety & Health Administration( OSHA), terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab pekerja muda mengalami cedera atau menderita penyakit akibat kerja. Beberapa faktor tersebut meliputi
- Peralatan kerja yang tidak aman
- Pelatihan K3 yang tidak memadai bagi pekerja
- Kurangnya pengawasan dari administrator terhadap pekerja
- Tekanan untuk bekerja lebih cepat
- Pekerja muda rentan mengalami stres
Dilansir dariworkplacesafetynorth.ca, kecelakaan kerja yang dialami oleh pekerja muda juga bisa disebabkan oleh kurangnya pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan; kurangnya kesadaran akan hak dan tanggung jawab mereka; kesulitan dalam mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya; serta keengganan untuk bertanya karena takut dianggap bodoh.
Peran Supervisor K3 dalam Menghadapi Pekerja Usia Muda
Karyawan Anda belajar melalui contoh yang Anda berikan. Jika mereka tidak melihat Anda menjalankan kebiasaan prosedur keselamatan yang baik, maka mereka tidak akan menganggap keselamatan itu penting.-ecmweb.com
Dalam konteks ini, peran supervisor K3 sangat penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya K3 dan mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja pada pekerja muda. Sebagai seorang supervisor K3, Anda memiliki tanggung jawab untuk melakukan hal- hal berikut.
1. Memberikan Pelatihan yang Efektif untuk Pekerja Muda
- Kenali karakteristik dan kebutuhan pekerja muda Anda.
- Jelaskan secara rinci peraturan K3 di perusahaan dan pastikan mereka mematuhi dengan penuh kesadaran.
- Sampaikan tugas dan tanggung jawab mereka dengan jelas dan berikan contoh yang relevan.
- Jelaskan prosedur keselamatan, risiko, dan langkah- langkah pengendaliannya sebelum mereka melaksanakan suatu pekerjaan.
- Tekankan pentingnya melaporkan bahaya atau kondisi yang tidak aman di area kerja secepatnya.
- Berikan tugas dan informasi secara bertahap. Hindari memberikan terlalu banyak informasi sekaligus kepada pekerja muda, karena hal ini dapat menyebabkan kelelahan dalam menyerap informasi dan berpotensi menimbulkan stres.
2. Lakukan Pengawasan yang Efektif
- Pantau pekerja muda Anda, bahkan saat mereka melaksanakan pekerjaan yang tergolong mudah.
- Tunjukkan kesabaran dalam memberikan pelatihan K3 kepada pekerja muda. Pelatihan perlu dilakukan secara berulang agar kesadaran mereka terhadap K3 semakin meningkat, dan K3 selalu menjadi prioritas dalam setiap pekerjaan.
3. Mengambil Tindakan yang Tepat
- Berikan penjelasan mengenai pekerjaan, pelatihan, dan mengawasi pekerja muda dan/ atau yang baru.
- Bersikap terbuka terhadap pertanyaan dan berikan saran kepada pekerja muda.
- Jalin dan pertahankan komunikasi yang terbuka dengan para pekerja.
- Jelaskan peran dan tanggung jawab Anda dalam menerapkan keselamatan kerja kepada pekerja.
- Sesuaikan tugas dengan tingkat pengalaman pekerja.
- Antisipasi kemungkinan kesalahan yang mungkin dilakukan oleh pekerja muda.
- Berikan penghargaan atau price kepada pekerja. Hal ini akan memotivasi mereka untuk selalu mengutamakan keselamatan kerja.
- Ajarkan prosedur keselamatan dalam keadaan darurat.
- Jelaskan pentingnya melaporkan bahaya atau cedera dengan segera.
- Tempelkan stiker atau plang K3 pada peralatan kerja untuk memberi peringatan kepada pekerja muda agar tidak menggunakannya tanpa pelatihan dan pengawasan.
- Evaluasi kinerja pekerja muda secara berkala.
- Periksa pemahaman mereka tentang prosedur kerja yang aman dan langkah- langkah pencegahannya.
- Amati kinerja mereka dan lakukan pelatihan berkala untuk mengingatkan pentingnya K3.
4. Penanaman Nilai
- Penyerapan informasi kepada pekerja muda sangatlah berbeda oleh karna itu perlu menggunakan metode yang mudah untuk di serap pekerja muda dalam sosialisasi bahaya kerja. Misalnya, kombinasikan instruksi tertulis, videotape, dan konsultasi individu, atau lakukan pelatihan berbasis internet.
- Pekerja muda membutuhkan seorang pemimpin atau administrator yang dapat menjadi tutor, motivator, penyelesaian masalah, inspirator, dan teman untuk berdiskusi tentang aktivitas kerja mereka.
Keselamatan adalah keutamaan bagi pekerja, sediakan plang keselamatan kerja, dan safety sign untuk meminimalisir kecelakaan terhadap pekerja.